Kata ini terdiri atas tiga huruf: Hamzah, Lam, Ha’. Kata ini diulas dalam kamus-kamus bahasa Arab sebagai berikut:
a. اَلهت إلى ُفلانٍ(Alah-tu Ilaa Fulan) = Aku cenderung kepada fulan.
b. الِه الّرجلُ ياْله (Aliha l Rajulu Ya-lahu) = Orang itu mengharapkan seseorang yang mampu menolongnya (kerana ditimpa oleh suatu musibah).
c. الِه الَّرجلُ إَلى الَّرجلِ (Aliha l Rajulu Ilaa l Rajuli) = Orang ini mencari seseorang itu (kerana sangat rindu kepadanya).
d. الِه اَلفَصِيل (Aliha l Fashilu) = Anak kuda (atau sebagainya) tidak mahu berpisah daripada induknya.
e. اَله، اِلهًة، ُاُلوهًة (Alaha, Ilahatan, Uluhatan) = Mengabdi, Pengabdian.
f. اِله (Ilaah), adalah pecahan dari kata لاه >> يلِيه >> َليهًا(Laha - Yalihu - Layhan) = Berlindung - Lindungan.
Dari uraian di atas, dapatlah dimengerti bahwa kata Alaha, Ya-lahu, Ilaahatan berarti menyerahkan atau mentitipkan diri supaya selamat dan terjamin. Untuk mendapatkan keselamatan atau jaminan itu, ada syaratnya. Sedangkan objek dari kata Alaha, Ya-lahu, Ilaahatan adalah kata "Al Ilaah" yang berarti "Al Ma’bud" = Pelindung, Penjamin dan sebagainya.
Kini jelaslah sudah, bahwa predikat الإله (Al Ilaah) atau الْمعبود (Al Ma’bud) atau dalam bahasa kitanya yaitu yang harus kita cenderung kepadanya, yang bisa diharapkan untuk menolong kita, yang seharusnya kita rindukan, yang kita tak boleh lepas darinya, yang harus kita membudakkan diri kepadanya dan yang harus kita jadikan tempat berlindung, itu semuanya HANYALAH ALLAH. Karena hanya Allah lah yang:
(a) Dapat memenuhi keinginan sepenuhnya.
(b) Maha Pelindung.
(c) Maha Penenang.
(d) Mempunyai kekuasaan yang mutlak dan keagungan yang tiada tara serta tiada bandingannya.
(e) Maha Gagah Perkasa, yang oleh karenanya dapat menyelesaikan dan mengatasi segala sesuatu dan dapat juga memberikan perlindungan dan keselamatan dari segala bencana yang menimpa. Selain itu, dapat juga mententeramkan batin.
(f) Dzat yang ghaib dari pancaindera dan suatu rahasia yang tak terjangkau oleh pandangan atau pikiran manusia, Dzat yang dirindukan dan dituju oleh setiap insan.
Al Baqarah : 255,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Ilaah selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Sumber : Studi Komprehensif Islam
0 comments:
Posting Komentar