Jangan Angap Enteng Kesemutan
Kesemutan atau gringgigen (red=Jawa) sering kita anggap gejala biasa saja saat tangan atau bagian tubuh kita menindih atau tertindih sesuatu. Namun, ternyata penyakit berat semisal diabetes atau stroke bisa jadi penyebabnya kalau kesemutan itu tidak hilang-hilang dan menjalar.
Sudah beberapa hari ini, Toni mengalami kesemutan di separo punggung tangan dan telapaknya. Persisnya mulai jari kelingking sampai setengah jari manis. Tadinya, dia pikir gejala ini bisa langsung sembuh hanya dengan menggoyang-goyang tangan. Namun, sudah tiga hari ini, tangannya masih saja kesemutan.
Pria usia tiga puluh tahun ini akhirnya ke dokter. Takutnya ada masalah serius. Setelah diteliti, ternyata penyebabnya adalah kegiatan Toni sehari-hari. Sebagai penebang pohon, Toni memang lebih suka menggunakan kapak untuk memotong batang pohon. Akibatnya otot tendon pada pergelangan tangannya menjadi besar.
Pembesaran otot-otot yang melewati terowongan (tunnel) pergelangan tangan ini menekan saraf-saraf tepi di telapak tangan. Munculah kesemutan atau gringgingen, kata orang Jawa.
Akibat Rangsang Listrik
Gangguan pada saraf tepi yang menyebabkan munculnya kesemutan ini istilah medisnya adalah neuropati. Ada ratusan jenis neuropati. Pembedaannya bisa berdasar tipe gangguan, sebab gangguan, tipe saraf, atau berdasar pola gangguan yang terjadi pada saraf tepi.
Neuropati bisa juga dibedakan berdasar gejala kesemutan itu berlangsung. Kalau kesemutan berlangsung hanya pada satu tempat, disebut mononeuropati. Bila berlangsung di beberapa tempat, polineuropati namanya. Dan bila gejala kesemutan terjadi di tempat yang sama pada tubuh kita, baik kiri maupun kanan, disebut simetrik neuropati.
Menurut Dr. Wendra Ali, Sp.S, Spesialis Saraf dari Bagian Neurologi FKUI / RSCM, kesemutan adalah gejala yang muncul akibat adanya gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh.
Kesemutan dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas atau dingin. Rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit. Lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.
Di bagian ini, rangsangan diteruskan ke otak di bagian thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris di otak). Dari sini stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Pada saat itulah yang dirasakan tadi disadari oleh si individu. Kalau ada gangguan dalam jalur sensori baku tadi, timbullah kesemutan.
Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Gangguan akibat saraf kejepit atau terjebak ini biasanya cukup diatasi dengan mengibas-kibaskan atau menggoyang tangan, kaki dan kesemutan akan hilang. “Bisa jadi langkah itu tidak efektif lagi karena kondisinya sudah agak parah. Biasanya tanda-tandanya adalah tangan sudah mulai baal,” ujar Wendra.
Kesemutan akibat saraf terjebak entah itu otot atau jaringan lain ini ada beberapa jenis. Tergantung dari saraf yang terganggu. Kalau saraf yang terjebak adalah saraf nervus medianus, maka terjadi sindrom yang disebut kanalis karpi (carpal tunnel syndrome) . Kalau saraf yang terjebak adalah nervus ulnaris yang dialami Toni, disebut sindrom ulnaris (ulnar entrapment syndrome).
Menurut Dr. Wendra, biasanya kondisi ini disebabkan oleh adalah aktivitas yang berlebihan. Misalnya pada penebang pohon, para penulis entah itu ketik atau tulis tangan, atlet angkat berat, atau pekerja-pekerja yang aktivitasnya dominan menggunakan pergelangan tangan.
Beberapa sindrom ini akan menjadi gangguan bila didiamkan cukup lama, 1-2 tahun. Pada tahap ini jepitan sudah menggangu aliran darah ke tangan. Akibatnya otot-otot kekurangan makanan sehingga mengecil. Lalu yang terjadi, tenaga otot pada tangan berkurang. Mungkin ibu jari atau jari lain jadi lemas.
Tentu saja, butuh operasi untuk membebaskan terowongan terjepit tersebut. Walau operasi kecil, karena saraf, pasien harus dibius. Hanya saja, setelah operasi butuh waktu lama untuk memulihkan tangan. Butuh latihan untuk membesarkan otot-otot.
Gejala Serius
Kesemutan akan punya cerita lain bila disertai gejala-gejala lain. Misalnya kejang-kejang, muntah-muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan, pendengaran atau gabungan keduanya. “Kesemutan bisa jadi gejala yang amat penting,” jelas Dr. Yusuf Misbach, ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Dr. Yusuf Misbach menyebutkan, kesemutan bisa muncul akibat seseorang menderita beberapa penyakit. Pada penderita diabetes mellitus, kesemutan merupakan gejala adanya kerusakan pada pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini biasanya dapat diobati dengan kontrol ketat kadar gula darah dan obat-obat seperti gabapentin, maupun vitamin B1 dan B12.
Gejala kesemutan juga dapat menjadi tanda adanya stroke ringan. Biasanya disebabkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah di otak yang menyebabkan kerusakan saraf setempat. Selain kesemutan, gejala lain yang muncul adalah, rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung beberapa menit saja dan kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun tidur. Kondisi harus ditangani secara serius karena dapat berkembang menjadi stroke berat.
Pada pasien jantung, kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, namun dapat juga timbul karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Misalnya pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel. Kemudian bekuan darah itu terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi embolic cerebral.
Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Dan bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan juga disertai kelumpuhan.
Ada juga kesemutan yang didahului dengan flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari menjalar sampai pusar. Mulai dari rasa tebal, sampai kemudian penderita kesulitan berjalan. Kalau demikian halnya, berarti sumsum tulang belakang sedang kena radang. “Ini akibat serangan virus. Biasanya cytomegalovirus," ujar Dr. Yusuf Misbach.
Infeksi tulang belakang ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan myelitis (radang sumsum tulang belakang). Penyakit ini dapat disembuhkan total, tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Rematik juga bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel semisal sendi pergelangan tangan berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematiknya sembuh.
Dr. Wendra Ali menambahkan, gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit yang disebut spasmophilia (tetani). Spasmophilia adalah penyakit yang timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondiosida dalam paru-paru. Gejala lain yang sering dijumpai adalah kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, rasa takut, lemah lesu, sakit kepala sebelah atau migrain, hilang kesadaran.
Guillain-Barre Syndrome adalah penyakit yang sedang banyak berkembang di sejumlah negara. Penyakit ini tidak sama dengan penyakit Gangguan Pernapasan Akut Parah (GPAP). Gejala ditandai dengan demam tinggi, batuk-batuk, dan sesak napas. Ketika tidak cepat ditangani, kondisi pasien cepat memburuk hingga terjadi Pneumonia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditemukan oleh Guillian Barre. Biasanya, penderita merasakan kesemutan di sekujur tubuh. Khususnya ujung jari-jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital tubuh. Akibatnya penderita merasa sesak napas dan lumpuh seluruh tubuhnya. Untuk menghindarinya, daya tahan tubuh agar dijaga supaya virus tidak mudah masuk.
Tanda Awal
Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya adalah tahap paling awal dari proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia (kesemutan) sudah terlampaui, gejala meningkat pada hypaesthesia (baal) sampai akhirnya mengalami anaesthesia (hilang rasa sama sekali).
“Karena itu, kalau ada gejala kesemutan tanpa disertai penyebab jelas misalnya tertindih, sekaligus disertai gejala lain, segeralah periksakan diri ke dokter saraf,”ujar Dr. Wendra. Menurutnya, kesemutan adalah tanda awal yang mesti segera direspon. Semakin cepat respon, semakin baik karena pemulihannya dipastikan akan semakin mudah dan cepat.
Keterlambatan penanganan tentu bisa menyebabkan kondisi semakin parah. Biasanya ditandai dengan kondisi baal dan hilang rasa. Kesemutan akan hilang, bila kasus yang diderita ditangani lebih dahulu
Maka menghadapi pasien kesemutan, dokter selalu akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal, apakah ada gejala lain. Mungkin terjadi kejang-kejang, kelumpuhan, muntah-muntah, atau pusing kepala.Ssemua itu dicari untuk menentukan sebab kesemutan. Barangkali pada saraf tepi, otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.
Dan tentu saja penanganannya tergantung kasus yang menyebabkannya. Bila penyebabnya karena penyakit tertentu. Biasanya yang dibereskan penyakit itu dulu. Untuk kasus sederhana misalnya karena saraf terjepit atau akibat trauma, selain obat seperti kortikosteroid, dokter biasanya memberi vitamin B kompleks dan B12. “Dan tentu saja aktivitas penyebab terjepitnya saraf harus dihentikan sama sekali,” ungkap Dr. Wendra.
Buat yang tidak punya "bakat" kesemutan atau mengidap penyakit tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada kiat sederhana yang ditawarkan Dr. Yusuf Misbach. Bila ingin terhindar dari kesemutan; hindari posisi tubuh yang tidak enak, seperti nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai sambil tengkurap atau nungging. Bila duduk menulis, duduklah di kursi dengan pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Dengan sendirinya, pilihlah kursi yang ergonomik.
Mereka yang terlalu sensitif sehingga gampang kesemutan pun dapat mengurangi kecenderungannya dengan berolah raga secara kontinyu, sambil tetap menjaga sikap tubuh yang baik, mempertahankan pola makan sehat, dan menghindari stres. Ternyata kesemutan pun tidak menghindarkan kita dari resep klasik. Ingin terhindari dari kesemutan, jauhi penyakit dengan hidup sehat @
Penyebab Lain Kesemutan
Selain akibat terjepit atau adanya penyakit serius, gejala kesemutan bisa terjadi karena hal-hal lain. Menurut Dr. Wendra Ali, Sp.S, kesemutan bisa jadi akibat;
∑ Keracunan, entah itu berupa logam berat atau bahan kimia tertentu. Neuropati karena keracunan jarang ditemui. Timah atau logam berat lain semisal merkuri akan menghambat kegiatan enzim dalam oksidasi glukosa. Akibatnya, neuropati muncul.
Keracunan timah menyebabkan neuropati motorik, khususnya mempengaruhi nervus radialis (gambar C6), medianus (gambar C7) dan poplitea lateralis. Sebagai gejala, tangan dan kaki akan terkulai.
Penggunaan obat tertentu juga bisa meracuni tubuh yang gejalanya berupa kesemutan. Dalam hal ini Konsumsi INH (obat TBC) atau furadatin (obat infeksi), bisa jadi contoh. Bahkan kelebihan Vit B6 juga bisa menyebabkan keracunan.
∑ Autoimun. Muncul biasanya akibat sistem kekebalan tubuh kita menyerang balik tubuh kita sendiri. Biasanya terjadi bila ada infeksi semisal pada kasus HIV, Ensepalitis (radang otak), kusta,
∑ Kekurangan Vitamin B1, B6, B12. Kekurangan beberapa vitamin ini bisa menimbulkan neuropati selain anemia, kelumpuhan, juga demensia. Vitamin B merupakan salah satu unsur yang diperlukan untuk penghantaran rangsang listrik pada syaraf. Selain kesemutan, gejala lain seperti kejang-kejang, rasa nyeri pada betis bisa terjadi, kekurangan vitamin B juga bisa disebabkan oleh kebiasaan minum alcohol terlalu sering dalam takaran banyak. Padahal alkohol merusak metabolisme vitamin B. dalamhal ini neuropati terjadi karena fungsi saraf terganggu.
Beberapa Sindrom Saraf Kejepit
Berikut ini kelompok penyebab munculnya kesemutan akibat trauma (karena saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau terjepit benda lain di luar tubuh yang mempengaruhi otot dan saraf). Juga akibat aktivitas tanpa henti entah pada tangan atau kaki, juga bagian tubuh lain.
Sindrom Kanalis Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)
Terjadi karena adanya penekanan saraf sensorik di terowongan pergelangan tangan (karpal). Saraf nervus medianus atau saraf tengah (gambar C7)masuk telapak tangan antara tendon fleksor dan retinakulum fleksor. Rongga kecil ini adalah kanalis karpal (carpal tunnel). Penyempitan oleh lemak atau cairan di sekelilingnya menekan saraf nervus medianus. Munculah kesemutan. Bisa terjadi akibat komplikasi kehamilan, obesitas, rematik.
Gejala-gejala meliputi nyeri pada tangan yang kadang menyebar ke lengan atas. Nyeri makin berat di malam hari. Gejala menjadi parah oleh kerja manual yang berat seperti mencuci, menggosok. Penyelesaiannya bisa dengan operasi atau disuntik obat untuk memperlebar terowongan. Bisa juga hanya dengan fisioterapi bila gejala ringan.
Sindrom Kanalis Tarsal (Tarsal Tunnel Syndrome)
Sindrom ini masih bersaudara dengan sindrom kanalis karpal. Gejala dan kejadiannya sama, hanya saja mengenai jari-jari kaki. Umumnya diderita kaum lelaki. Terapinya pun sederhana, bila tidak ada penciutan otot. Hanya dengan mengistirahatkan kaki dan tidak boleh terlalu banyak beraktivitas. Kalau ada penciutan otot, Tentu harus dioperasi.
Sindrom Ulnaris (Sindrom Saraf Tulang Hasta)
Saraf ulnaris atau saraf tulang hasta (gambar C8) biasanya terjepit di daerah siku. Neuropati ini bisa jadi akibat efek lanjut semisal dislokasi akibat tulang lengan atas mengalami kerusakan. Akibatnya, tidak hanya saraf sensorik, saraf motorik juga kena. Kelemahan tangan bisa juga muncul.
Gejala dapat dihilangkan dengan pembedahan saraf ke bagian siku. Saraf ulnaris juga dapat terganggu bila ada tekanan terlalu lama di telapak tangan. Ini biasanya terjadi pada pekerja manual atau akibat tekanan tongkat yang berat di telapak tangan.
Sindrom Sabtu Malam (Saturday Night Palsy )
Muncul akibat tekanan kepala pacar dan tekanan kursi yang mengenai pundak dan tangan saat malam mingguan. Gejala yang muncul antara lain, jari-jari sulit digerakkan, kesemutan di ujung jari, di balik kuku. Biasanya pada ibu jari dan telunjuk. Pergelangan tangan masih ditekuk dan tangan masih bisa untuk meninju.
Bila gejalanya ringan, biasanya dalam waktu seperempat jam bisa pulih lagi. Kalau sudah sampai hilang rasa dalam waktu berjam-jam, segeralah periksakan diri ke ahli saraf.
Simdrom Kanalis Radial (Radial Tunnel Symptoms)
Terjadi karena saraf radial yang masuk ke teromongan di antara otot lengan bawah tertekan otot. Umumnya disebabkan karena kontraksi lengan bawah yang terlalu kuat, misalnya untuk mengayun sesuatu. Karena itu, para petenis sering mengalami hal ini.
Gejalanya ; rasa nyeri di bagian punggung lengan bawah persis di bawah siku. Kadang-kadang nyeri terasa juga di bagian pergelangan tangan. Biasanya gejala kesemutan atau baal nyaris tidak ada. Jari-jari kemungkinan besar tidak bisa dibuka. Dokter biasanya akan menyarankan untuk menghentikan aktivitas tangan.
Sindrom Kanal Cubitalis (Cubital Tunnel Syndrome)
Kesemutan atau baal biasanya terjadi di jari manis. Atau terjadi di wilayah saraf ulnaris. Gejalanya seperti sindrom ulnaris. Baal biasanya terjadi tidak hanya pada satu tangan. Mulai ketika mengangkat telpon, menekan siku ke meja atau menekuk siku. Kadang-kadang muncul nyeri di bagian dalam siku atau pergelangan tangan.
Kasus seperti ini menurut Dr. Wendra jarang ditemui. Biasanya muncul akibat tulang siku yang terbentur tanpa sengaja berkali-kali dan kita diamkan saja. Beberapa minggu sesudahnya muncul gejala kesemutan.
Kalau sudah baal, biasanya harus dibedah atau kadang-kadang hanya dengan obat saja bisa sembuh.
Hernia Susunan Saraf Pusat (Hernia Nukleus Pulposus)
Dibedakan menjadi dua. Hernia pada saraf lumbar atau jalinan pinggang (gambar L1,2,3,4,5) dan hernia pada bagian cervic atau leher (gambar C1,2,3,4).. Gejalanya, kesemutan di bagian jari-jari tangan bila yang terjepit saraf leher. Mulai dari pundak menyebar ke lengan, dan jari tangan. Bila nyeri dan kesemutan mulai terasa di paha, betis lalu ke jari kaki itu akibat adanya jepitan di saraf pinggang. Kedua gejala ini biasa disebut radikulopati (radix = akar) karena terjadi akibat akar saraf di susunan saraf pusat terganggu.
Beberapa gangguan ini bisa diatasi hanya dengan menghindari penyebab terjepitnya saraf. Namun bila sudah mencapai baal dalam waktu lama, dokter akan memberikan obat. Bahkan juga bisa jadi operasi dilakukan. Beberapa ahli seperti ahli bedah saraf, bedah ortopedi, atau ahli terapis fisik biasanya akan dirujuk oleh para ahli saraf.
0 comments:
Posting Komentar