INILAH.COM, Jakarta - Volume sampah di Ibukota Jakarta mencapai 6.500 ton perhari. Pemerintah Provinsi DKI saat ini serius menangani pembuangan dan daur ulang sampah dengan memanfaatkannya sebagai tenaga listrik.
"Sampah masih menjadi masalah serius ibukota seiring dengan jumlah penduduk yang meningkat. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan peduli sangat diharapkan," ujar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di Jakarta, Kamis (6/1/2011).
Fauzi menjelaskan, jumlah penduduk DKI sebanyak 9,7 juta jiwa pada saat malam hari. Sedangkan di siang hari, jumlahnya bisa mencapai 12,5 juta. Dengan jumlah penduduk yang terus mengalami pertambahan itu, akan berdampak terhadap kemungkinan peningkatan volume sampah. "Perhari bisa menembus 6.500 ton," terangnya.
Mengatasi masalah ini, selain menerapkan daur ulang DKI juga mengembangkan pengelolaan sampah secara modern. Menurut Fauzi Bowo, tingginya volume sampah bila gasnya dihirup oleh manusia sangat membahayakan.
Namun di sisi lain, gas yang dihasilkan sampah juga berpotensi dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yaitu energi listrik.
Pemprov DKI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi dalam program memproses sampah menjadi energi yang lokasinya terletak di Bantargebang. Saat ini, program tersebut sudah rampung dan tinggal menunggu proses ujicoba. Untuk tahap awal, energi listrik yang akan dihasilkan sebesar 2 mega watt (MW). "Energinya bisa bertambah mencapai 26 MW." jelas dia. [tjs]
0 comments:
Posting Komentar