Surat kabar Perancis Le Monde Selasa kemarin (18/1) melaporkan bahwa istri presiden yang tergulingkan, Leila Trabelsi sebenarnya telah merencanakan untuk menggulingkan suaminya dan mengambil alih jabatan presiden dengan dukungan kerabatnya pada tahun 2013, setelah seruan untuk diadakannya pemilihan umum.
Surat kabar itu mengutip seorang penasehat Ben Ali yang menyebutnya namanya "Ziad" - bahwa ada konspirasi yang tumbuh di dalam istana Kartago, bahkan sebelum dimulainya percikan revolusi untuk menggulingkan Ben Ali, yang terguling dari kekuasaannya dan meninggalkan negara itu Jumat pekan lalu di bawah tekanan protes rakyat.
Diungkapkan juga telah terjadi pertarungan yang kuat antara Ben Ali dan istrinya sejak September lalu, sejak seorang saudara dan keponakan salah satu keluarga presiden hadir di istana.
Laporan media banyak menyebutkan bahwa sebenarnya yang berkuasa di Tunisia adalah Leila Trebelsi bukan Ben Ali yang menjabat sebagai presiden. Leila memiliki pengaruh yang kuat dalam pengelolaan urusan pemerintahan di Tunisia, dan anggota keluarganya - seperti yang dijelaskan - telah membuat sebuah dinasti korupsi serta memainkan peran yang kuat selama 23 tahun Ben Ali berkuasa.
Media juga melaporkan bahwa Imad Trabelsi, adik dari Leila Trabelsi, istri presiden Ben Ali yang digulingkan, digambarkan sebagai simbol terbesar dari korupsi di Tunisia.
Sebelumnya dilaporkan juga bahwa Leila telah melarikan emas batangan seberat 1,5 ton dari bank Tunisia ke luar negeri.(fq/imo)
Sumber : eramuslim.com
0 comments:
Posting Komentar