HATI-HATI 10 HAL PEMBATAL SYAHADAT

Allah telah mewajibkan bagi seluruh hambanya untuk masuk ke dalam Islam dan berpegang teguh dengan ajaran-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang menyimpang darinya....

Mengenal dan Memahami Manusia dalam ISLAM

Inilah hal pertama yang harus kita pelajari dalam islam yaitu mengenal manusia, mengenal diri kita. Jika ada anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya,....

Trading Forex Modal Gratis 15$

Anda mudah dalam Membuka Account Live untuk transaksi real, tidak terbatas membuka akun demo sebagai sarana untuk menguji atau latian, berbagai jenis account forex...

Mengenal Al-Quran.

Al-Quran berasal dari kata : ?َ?? - ???? - ????? - ????? berarti bacaan. Al-Quran adalah Kalamullah yang mulia dan terpelihara

Mengenal Allah

Mengenal Allah SWT, adalah suatu bagian terpenting bagi seorang yang mendeklarasikan dirinya seorang Muslim. Manalah mungkin ia bisa mengatakan dengan lantang bahwa dirinya muslim, sementara ia tidak mengenal dan memahami Allah yang menjadi sembahannya.

Skenario Global Kehidupan Manusia

Kehidupan dibumi telah dilalui pada suatu masa yang penuh dengan kegelapan. Tidak ada toleransi dan persamaan hak diantara mereka. Pertumpahan darah dan permusuhan berlangsung sebagai suatu hal yang biasa.

Makna Dien-ul-Islam

Sesungghnya Islam itu dien samawi yang befungsi sebagai rahmat dan nikmat bagi manusia seluruhnya. Din Islam memiliki nilai kesempurnaan yang tinggi, lagi pula sesuai dengan fitrah manusia dan cocok dengan tuntutan hati nuranimanusia seluruhnya sebagai makhluk ciptaan Allah dalam menerima Dinullah yang hak.

13 Agu 2011

Hot Dog Sebabkan Kanker


Hot Dog, makanan yang populer di perkotaan dan telah merambah ke segala penjuru duni. Dan mungkin anda adalah salah satu penggemar makanan junk food  ini alias makanan cepat saji. Berita terbaru dari para dokter di Amerika Serikat meyakini setiap 50 gram daging dapat menambah 21 persen risiko terkena kanker. Seperti diketahui, daging adalah bahan utama dari hot dog. Jadi Waspadalah dalam mengkonsumsi makanan ini. 


Ilmuwan menyamakan hot dog dengan rokok (nikotin), yakni sama-sama sebagai perusak hati.
Atas temuan ini, baru-baru ini, Komite Ilmuwan Washington (The Physicians Committee for Responsible Medicine) menyetujui pemasangan plakat besar dengan tulisan "Perhatian: Hot Dog Dapat Menggerogoti Hati Anda".


Selain itu, papan iklan itu juga menggambarkan perbandingan sebungkus rokok dengan hot dog yang dapat menyebabkan kanker.


Komite Ilmuwan Washington belakangan juga mengatakan, mengonsumsi hot dog dapat menyebabkan darah tinggi dan masalah lainnya yang menyangkut sistem peredaran darah atau kardiovaskular. Sementara menurut Susan Lewin, makanan atau apapun yang dapat menyebabkan kanker harus diberi label peringatan bahaya sebelum dipasarkan.
Sebelum ini, para peneliti juga mencoba menciptakan kesadaran tentang hubungan antara hot dog dan kanker kolorektal atau usus.

Penelitian World Cancer Research pada 2007 menemukan bahwa 50 gram porsi daging olahan setiap hari yang merupakan jumlah yang sama dalam porsi satu hot dog, meningkatkan risiko kanker kolorektal sekitar 21%.

"Hot dog seharusnya datang dengan label peringatan. Tujuannya demi membantu konsumen memahami risiko kesehatan. Hal itu sama seperti pada bungkus rokok," kata Susan Levin, direktur pendidikan nutrisi sebuah lembaga ternama.



sumber : hidayatullah.com
Lanjutkan Membaca ...

Mualaf Elena Pouliasi Awalnya Salah Duga tentang Kehidupan Muslimah



ATHENA - Elena Pouliasi adalah seorang mualaf yang tunmbuh dilingkungan kelas menengah di Yunani dan sampai ia menginjak usia 20 tahun, ia belum pernah bersinggungan dengan ISLAM. Melihat penampilannya sekarang, siapa yang menyangka ia memiliki latar belakang seperti disebut diatas, kini ia terlihat anggun dalam balutan busana Muslimah. Elena mengenal Islam jauh dari negerinya, di Inggris. Ia terbang ke negara itu untuk melanjutkan pendidikan, tiga tahun lalu. Ia bersyahadat setahun lalu dengan mengambil risiko yang sangat besar, pecahnya hubungan dengan keluarga besarnya. "Setidaknya, orang tua saya tahu saya 'jatuh' ke arah kebenaran, bukan ke jurang narkoba," ia tersenyum menuturkannya. 

Di Inggris, populasi Muslim populasi Muslim cukup banyak. Ia kerap bersinggungan dengan mereka baik di kampus atau di sekitar tempat ia tinggal di London. 
"Seperti kebanyakan orang Yunani, aku tumbuh dengan mentalitas bahwa Muslim adalah orang-orang yang ketat dan tertindas. Aku melihat wanita dengan jilbab dan aku prihatin. Mereka sungguh tak punya kehidupan," ia menceritakan apa yang ada dalam pikirannya saat sebelum berislam. 
Namun makin dekat dengan mereka, Elena menemukan kondisi yang berbeda. Dua sahabatnya di London berasal dari Arab Saudi - ia menggambarkan mereka sebagai sangat cerdas dan berbakat - dan apa yang dibayangkannya tentang ketertindasan sangat jauh dari kenyataan.
 

"Mereka secara alami mengenakan jilbab.Tapi mereka sungguh independen," katanya. 

Elena mulai mencari tahu tentang Islam. Ia juga kerap membaca Quran dalam terjemahan bahasa Yunaninya. "Aku mulai menyadari bahwa aku keliru selama ini. Aku melihat, sebagai contoh, cinta dan menghormati wanita dan ibu adalah utama dalam Islam," katanya. 

Ia makin larut belajar Islam. "Hampir tidak sadar aku berhenti minum dan makan daging babi," katanya. 

Proses ini berlangsung sekitar delapan bulan. "Aku merasa aku mulai hidup sebagai seorang Muslim. Aku berhati-hati saat aku pergi, aku lebih berhati-hati dengan pakaian yang kupakai, aku berhenti bersumpah serapah, dan menjadi lebih murah hati dan sopan," katanya. 

Pada 15 Mei tahun lalu, ia resmi menjadi seorang Muslim. Jilbab sempat menjadi hal yang dikhawatirkannya. Pada awalnya, ia mengenakan jilbab ketika ia di keluar kantor, tapi begitu masuk halaman kantornya, ia buru-buru melepaskan dan menyimpannya di dashboard mobilnya. Namun, kini ia konsisten mengenakannya, apapun risiko yang dihadapi. Elena kini memiliki kantor sendiri, sebuah biro penerjemah resmi.



Sumber : republika.co.id
Lanjutkan Membaca ...

Cherniyenko, Mengenalkan Nilai-Nilai Islam Sebagai Solusi Masalah Sosial Rusia


Taras Cherniyenko seperti tipikal banker muda Rusia, berpakaian rapi, berdasi, rambut pendek dan berjanggut tipis. Sambil duduk-duduk di sebuah cafe di Ulitsa Sretenka, ia menceritakan perjalanan spiritualnya, dimulai ketika masih remaja sampai akhirnya memeluk agama Islam dan menggunakan nama islami Abdul Karim.
Sekarang, Cheniyenko menjabat sebagai wakil ketua organisasi tempat berkumpulnya etnis Rusia yang masuk Islam, National Organization of Rusian Muslim. Ia dan rekan-rekannya di organisasi itu, ingin menyebarkan nilai-nilai yang diajarkan Islam--misalnya larangan mengonsumsi alkohol--pada masyarakat Rusia sebagai solusi untuk mengatasi berbagai problem yang dihadapi negeri itu.
"Orang bisa bilang bahwa minum vodka atau anggur adalah salah satu aspek penting dalam budaya Rusia. Tapi, saya bisa menjadi orang Rusia yang baik tanpa harus minum minuman beralkohol. Sebagian besar problem sosial di Rusia disebabkan oleh konsumsi alkohol," kata Cherniyenko.
"Jika kita bisa mengenalkan nilai-nilai sosial yang islami pada Rusia, masyarakat dan negara ini akan lebih kuat," sambungnya.
Cherniyenko mengungkapkan, kebanyakan orang Rusia ingin tahu ketika ia mengatakan bahwa dirinya seorang muslim. "Banyak diantara mereka bertanya, mengapa saya pindah agama. Pertanyaan itu bukan karena mereka kasar, tapi karena mereka ingin tahu," ujarnya.
Banker muda itu lalu bercerita bahwa ia tumbuh dalam lingkungan yang liberal di Petersburg. "Ibu saya mendorong saya dalam hal pendidikan, termasuk mempelajari berbagai budaya dan agama. Saya pernah belajar kitab Taurat dalam bahasa Ibrani, belajar Gospel dalam bahasa Yunani dan sedikit belajar teks-teks agama Hindu," tutur Cherniyenko.
Karena belajar banyak agama itulah yang menuntun Cherniyenko melakukan pencarian terhadap keyakinan yang sesuai dengan interpretasinya. "Saya mencari sebuah keyakinan yang tidak menolak Yesus atau menyembahnya sebagai tuhan, sebuah keyakinan yang mengakui yesus adalah seorang manusia, yang suci dan tanpa dosa, tapi ia tetap manusia. Itulah yang menuntun saya pada agama Islam," papar Cherniyenko.
Menurutnya, National Organization of Rusian Muslim saat ini memiliki anggota sekira 2.000 orang dari 20 wilayah di seluruh Rusia. Jumlah Muslim di Rusia sekarang kira-kira 19 juta jiwa, yang menjadikan agama Islam sebagai agama kedua terbesar di Rusia setelah Kristen Ortodok.
Cherniyenko mengungkapkan, spiritualitas yang mengikat erat antar anggota organisasi National Organization of Rusian Muslim. "Setiap hari saya berdoa untuk ibu saya, keluarga, dan untuk perdamaian serta kesejahteraan komunitas Muslim," tukasnya. (kw/themoscowtime)
sumber: eramuslim.com
Lanjutkan Membaca ...

12 Agu 2011

Jason Perez Muallaf yang mengislamkan 55 temannya

Jason Perez salah satu rapper negeri mengubah namanya menjadi Hamza Perez setelah masuk Islam. Tayangan The New Muslim Cool sangat menyentuh publik Amerika Serikat. Di dalamnya berisi tentang pengalaman rohani Jason Perez dan pandangannya tentang agama.
Ada satu kutipan satir tapi membuat publik terhenyak tentang betapa SARA di AS mulai memprihatinkan adalah, "Anda seorang ayah tunggal, sekarang Anda menikah lagi, jadi Anda seorang pria yang sudah menikah, Anda muslim, Anda orang Amerika, Anda Puerto Rika, kau dari the hood, Anda seorang seniman, Anda rapper ... terdengar seperti mimpi terburuk Amerika!"


Berikut ini wawancara islamicbulletin.com dengan Jason:


Islamicbulletin [IB]: Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang diri Anda?


Jason: Saya lahir di Brooklyn, NY. Saya dibesarkan di sebuah proyek perumahan di seberang jalan masjid. Ibu saya membesarkan saya di sana. Setelah saya besar, kami pindah ke Puerto Rico, dan setelah itu kami pindah bolak-balik antara Massachusetts dan Puerto Rico.


[IB]: Dapatkah Anda menceritakan sedikit tentang pendidikan agama Anda?


Jason: Ya, ibu saya Katolik. Tapi, nenek saya di Puerto Rico adalah Pembaptis. Selama sekolah, saya selalu di sekolah Katolik.


[IB]: Bagaimana Anda bisa berpindah menjadi Muslim?


Jason: Saya memiliki seorang teman bernama Louie Ekuador. Kami tumbuh bersama, dan kemudian kami terlibat dalam penjualan narkoba bersama-sama. Saya adalah pencari kebahagiaan sebagai orang muda, tetapi saya tidak pernah menemukannya. Saya mencoba kehidupan jalanan dan obat-obatan tapi itu hanya membuat saya lebih tertekan. Meskipun kita menghasilkan uang, tidak memberi kita rasa atau kepuasan kebahagiaan. Suatu hari, ia berjalan dengan masjid, dan dia duduk di tangga. Seorang Muslim mendekatinya dan bertanya apa yang dia lakukan di sana dan mulai berbicara kepadanya tentang Islam. Dan dia akhirnya menjadi seorang Muslim. Kami tahu masjid ini karena kami dibesarkan di jalan, tapi, kami tak pernah tahu tentang Muslim dan ajarannya. Satu-satunya hal yang kita tahu tentang mereka adalah bahwa mereka membunuh kambing. Jadi, dalam masyarakat, masjid mereka lebih dikenal sebagai tempat dimana kambing dibunuh. Jadi kita akrab dengan gedung tetapi tidak benar-benar tahu tentang apa yang terjadi di dalamnya. Louise berakhir menjadi Muslim dan sempat menghilang selama 40 hari. Dia pergi dengan Jamaah Tabligh (komunitas guru Islam) menyebarkan Islam.


Namanya pun berubah, menjadi Lukman. Suatu hari Lukman datang berpakaian serba putih dengan seorang syekh bernama Iqbal. Kami sedang bermain dadu, minum, dan merokok saat itu. Tiba-tiba aku melihat sisi berbeda darinya. Ia terlihat lebih bercahaya. Saya bisa melihat perubahan dalam dirinya. Saya pikir, sesuatu yang serius telah terjadi dalam hidupnya. Jadi, saya meninggalkan orang lain yang minum dan merokok dan berjalan ke arah mereka. JDi sana, syekh bertanya apakah aku percaya bahwa hanya ada satu Allah. Aku berkata, "Ya." Dan kemudian dia bertanya apakah saya percaya pada Nabi Muhammad. Terus terang, saya tak pernah tahu tentang Muhammad SAW, tapi saya melihat cahaya dalam karakter dan wajah Luqman teman saya, jadi saya percaya. Saat itu juga saya minta dituntun mengucapkan syahadat, di pinggir jalan. Adik saya yang menyaksikan, ikut pula bersyahadat.


[IB] Bagaimana orangtua Anda bereaksi terhadap Anda yang menerima Islam?


Jason: Keluarga saya awalnya kesal. Tetapi setelah mendapatkan kami bebas dari narkoba dan jauh dari kegiatan berbahaya lainnya, mereka menyukainya. Ibu saya sangat mendukungnya. Dia pikir itu sangat positif. Saya pun menjadi lebih peduli padanya; Saya membantu dalam urusan rumah tangga, dan melakukan apapun yang dimintanya. Dulu sebelum menjadi Muslim, saya tak pernah peduli padanya. Perubahan dalam diri saya membuat kakak saya menjadi Muslim juga. Kemudian salah satu teman saya menjadi Muslim. Lebih dari 55 orang yang kita kenal menjadi Muslim. Kami kembali ke tempat yang sama kita gunakan untuk menjual obat-obatan dan memasang tanda yang mengatakan, "Heroin membunuh kamu dan Allah menyelamatkan Anda!" Jadi, Anda tahu, banyak dari mereka dipengaruhi oleh Lukman. Termasuk saya.


[IB]: Apakah Anda pernah menemukan masalah dengan penerimaan Islam Anda?


Jason: Pada awalnya, karena saya merek baru Muslim, saya pikir saya harus mendengarkan setiap apa yang dikatakan seorang Muslim. Saya benar-benar tidak ada arah. Beberapa orang mengajarkan saya untuk melihat Muslim lain dan mengkritik umat Islam lain yang berjanggut panjang dan 'pakaian aneh' mereka. Sampai kemudian di satu titik: mengkritik orang menjadi lebih sering sementara mengingat Allah menjadi sedikit. Aku mulai kehilangan rasa manis yang saya alami ketika saya pertama kali menjadi Muslim. Kemudian saya melewati sebuah transformasi besar; hanya melihat kesalahan diri dan bukan kesalahan orang.


[IB]: Apakah Anda melihat kesamaan antara Islam dan agama-agama lain?


Jason: Ya, tentu saja. Ini semua terhubung. Saya tahu siapa Yesus, saya melihat gambar yang dikaitkan dengannya, tapi saya tidak benar-benar tahu tentang Yesus selain Natal, dan ayat-ayat yang kita baca diarahkan kepada kita oleh para imam dan pendeta. Kadang-kadang saya merasa kini saya menjadi pengikut Kristus dengan cara yang lebih baik setelah saya menjadi Muslim. Isa adalah Nabi-nya, bukan Tuhan.


[IB]: Apa dampak yang Islam telah pada kehidupan Anda?


Jason: Islam telah membuka mata saya untuk kesalahan saya sendiri. Sebelumnya, saya punya hal yang disebut nafs. Saya tidak tahu tentang nafs. Islam membuat saya sadar bahwa, di jalanan, Anda selalu mencari musuh. Dan Islam mengajarkan saya bahwa, dalam rangka untuk menemukan musuh saya, saya harus melihat di cermin. Musuh saya adalah diri saya sendiri; nafsu saya.





Sumber : Republika.co.id
Lanjutkan Membaca ...

Muallaf Tina Stylianidou Berislam Setelah Baca Shirah Nabi

ATHENA - Dulu, Keluarga Tina Stylianidou terkenal sebagai keluarga terpandang keturunan Yunani di Turki. Ketika pemerintah Turki memutuskan untuk menendang mayoritas warga negara Yunani keluar dari Turki dan menyita kekayaan mereka, keluarganya kembali ke Yunani dengan tangan kosong. Inilah yang melandasi keluarganya sangat antipati pada Islam.

Dari sisi keluarga ibunya, mereka tinggal di sebuah pulau di Yunani yang persis berbatasan dengan Turki. Selama perang, Turki menduduki pulau dan membakar rumah-rumah mereka. Jadi mereka melarikan diri ke daratan Yunani untuk bertahan hidup. "Tak hanya benci Turki, mereka juga benci Islam," katanya.

Yunani - yang diduduki oleh Turki selama lebih 400 tahun - mengajarkan padanya untuk percaya bahwa untuk setiap kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang Yunani, Islam yang bertanggung jawab. Bahwa Turki adalah Muslim dan kejahatan mereka mencerminkan keyakinan agama mereka. "Jadi selama ratusan tahun kami diajarkan dalam sejarah kami dan buku-buku agama untuk membenci dan mengolok-olok Islam," tambahnya.

Di sekolah, ia mendapat pelajaran bahwa Islam sebenarnya bukan agama dan Muhammad adalah bukan seorang nabi. "Dia hanya seorang pemimpin yang sangat cerdas dan politisi yang mengumpulkan sejumlah aturan dan hukum dari orang-orang Yahudi dan Kristen, menambahkan beberapa ide sendiri dan menaklukkan dunia."

Salah satu tugas dari sekolah, adalah membuat olok-olok tentang dia dan istrinya atau sahabatnya. Ia pun mengerjakan tugas itu dan menerjemahkannya menjadi sebuah karikatur yang diacungi jempol oleh guru-gurunya. "Semua karikatur dan fitnah terhadap dirinya yang diterbitkan di media hari ini sebenarnya merupakan bagian dari kurikulum kami," katanya.

Tetapi, aku Tina, Allah melindunginya sehingga kebencian terhadap Islam, tidak masuk hatinya. Sebagai seorang remaja, dia suka membaca dan tidak benar-benar puas atau yakin dengan kekristenannya. "Saya memiliki kepercayaan pada Tuhan, rasa takut dan mencintai Dia, tetapi untuk hal-hal yang lain bingung. Saya mulai mencari-cari tapi saya tidak pernah mencari terhadap Islam, mungkin karena latar belakang saya menentangnya). Tapi pada akhirnya, Allah mengasihani jiwa saya dan menuntun saya dari kegelapan menuju cahaya kebenaran - Islam - tunduk hanya kepada Satu Allah."

Di tengah kebimbangan, ia dipertemukan dengan seorang pemuda yang telah lebih dulu memutuskan menjadi Muslim. Dari dialah, ia belajar Islam lebih dalam. termasuk, membaca secara lengkap Shirah nabawiyah, sejarah rasulullah Muhammad SAW. Belakangan, ia menerima pinangan pemuda itu dan bersyahadat.

"Menjadi seorang Muslim, saya merahasiakannya dari keluarga dan teman-teman selama bertahun-tahun. Kami tinggal bersama suami saya di Yunani berusaha mempraktikkan Islam tapi itu sangat sulit - hampir mustahil," katanya.

Di kotanya, tidak ada masjid, tidak ada akses ke studi Islam, tidak ada orang berdoa, berpuasa, atau perempuan memakai jilbab (penutup kepala Islam). Yang ada hanya beberapa imigran Muslim yang datang ke Yunani hanya demi alasan ekonomi, dan tidak begitu peduli dengan kehidupan spiritualnya. "Bahkan, mereka lebih Barat ketimbang kami yang orang Barat," katanya.

Dia dan suaminya, harus shalat buru-buru, agar tak diketahui orang. Mereka menandai kalender dengan tanda-tanda tertentu, agar sesuai dengan kalender Hijriyah; terutama Ramadhan dan Dzulhijah.

"Ketika putri saya lahir, kami memutuskan untuk bermigrasi ke sebuah negara Muslim. Kami tidak ingin membesarkannya di lingkungan di mana dia akan berjuang untuk mempertahankan identitas Muslimnya, atau bahkan lebur bersama mereka," katanya.

Sekarang, empat tahun sudah mereka tinggal di Turki. "Saya kerap merasa sangat rindu rumah, dan bertanya-tanya apakah sudah waktunya untuk kembali ke Yunani, negara yang indah dimana saya dilahirkan dan mencoba menemukan cara untuk menggabungkan identitas indah dan budaya nenek moyang Yunani serta identitas Islam saya. Tapi saya merasa bangga dan bersyukur kepada Allah bahwa saya dapat menjadi warga Yunani dan Muslim yang baik," katanya.

sumber : republika.com
Lanjutkan Membaca ...

Mualaf Yunani Harus Sembunyikan Agama Barunya

ATHENA - Yunani punya hubungan yang tak mengenakkan dengan Turki di masa lalu. Imbasnya, segala hal yang berbau Turki membuat publik Yunani alergi, termasuk agama Islam.


Bahkan, seperti dikatakan Tina Stylianidou, yang setelah menjadi Muslim memutuskan pindah ke negara lain, sejak kanak-kanak, rasa benci itu sudah ditanamkan. "Tak hanya benci Turki, mereka juga diajarkan benci Islam," katanya.


Yunani - yang diduduki oleh Turki selama lebih 400 tahun - mengajarkan padanya untuk percaya bahwa untuk setiap kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang Yunani, Islam yang bertanggung jawab. Bahwa Turki adalah Muslim dan kejahatan mereka mencerminkan keyakinan agama mereka. "Jadi selama ratusan tahun kami diajarkan dalam sejarah kami dan buku-buku agama untuk membenci dan mengolok-olok Islam," tambahnya.


Di sekolah, ia mendapat pelajaran bahwa Islam sebenarnya bukan agama dan Muhammad adalah bukan seorang nabi. "Dia hanya seorang pemimpin yang sangat cerdas dan politisi yang mengumpulkan sejumlah aturan dan hukum dari orang-orang Yahudi dan Kristen, menambahkan beberapa ide sendiri dan menaklukkan dunia." Hampir di semua jenjang, pelajaran tak resmi yang diberikan adalah: membenci Islam.


Dalam situs komunitas online global Muslim Yunani, sebagian besar mualaf Yunani membuat keputusan sadar memeluk Islam di luar negeri. Hanya segelintir yang berislam di negerinya. Itupun dengan catatan, mereka menyembunyikan keyakinan barunya dari keluarga mereka di tanah air asalnya.


"Ini adalah jalan, pengalaman sulit untuk mengubah agama Anda menjadi Muslim di sini," ujar pria yang minta hanya ditulis sebagai profesor "K", pakar Filsafat Perbandingan di Universitas Athena.


Di Yunani, katanya, ada tradisi mengelu-elukan Muslim yang murtad namun tidak sebaliknya, pada mualaf. Banyak Muslim setiap tahun dibaptis menjadi Kristen Ortodoks di gereja-gereja mereka, sebagian karena alasan pernikahan.


Sebaliknya, mualaf akan dihujat oleh komunitasnya, bahkan tak jarang diusir dari lingkungannya dan keluarganya dikucilkan.


Maka tak ada pilihan, mualaf asal Yunani memilih untuk menyembunyikan keislamannya, demi menjaga keluarga besarnya. Atau seperti pilihan yang diambil Tina Stylianidou dan mualaf lain; mencoba peruntungan baru dengan berpindah ke luar negeri.


Sumber : Republika
Lanjutkan Membaca ...

8 Agu 2011

Islam Sampai ke Benua Amerika pada tahun 889 M ?

(Berita SuaraMedia) - Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai 'The New World' ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492.


Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah 'Dunia Baru'. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika.


Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus.


Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika.


"Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya," tutur Fareed H Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.


Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam.


Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.


Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.


Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.


Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.


Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni.


Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.


Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya.


Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah


Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim?



Sejarahnya panjang, Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.


Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.


Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).


Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi.


Dalam bukunya, "Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar" (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.


Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.


Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.


Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).


Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.


Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid.


Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.


Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama.


Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.


Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.


Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab.


Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Pengaruh Islam di Benua Amerika

Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat yang ada di Negeri Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat terkejut. Apa pasal? Ternyata begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.


Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat nama-nama kawasan yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada kawasan bernama Alhambra. Bukankah Alhambra adalah nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba?


Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma itu, ada pula nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.


Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan hingga Illinois juga terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Malah, di negara bagian Washington terdapat nama kota Salem.


Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental terasa pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika Tengah, misalnya, terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal dan berakar dari kata Quba - masjid pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba. Negara Kuba beribu kota La Habana (Havana).


Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa Peradaban Islam seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Ada pula nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.


Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah bamya. Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban Islam turut mewarnai di benua Amerika.

Fakta Eksistensi Islam di Amerika

Tahun 999 M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada masa kekuasaan Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M), seorang navigator Muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada bulan Februari 999 M menuju Atlantik. Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.


Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke negara baru. Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.


Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan lebih dari 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika. Kebanyakan budak itu berasal dari Fulas, Fula Jallon, Fula Toro, dan Massiona - kawasan Asia Barat. 30 persen dari jumlah budak dari Afrika itu beragama Islam.


Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida. Tak kurang dari dua negara bagian yakni Arizona dan New Mexico berutang pada Muslim dari Maroko ini. Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland, dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia.


Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol dilaporkan sudah tinggal di South Carolina dan Florida.


Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika.


Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.


Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika.


Van Sertima juga menuturkan, saat menginjakkan kaki di benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. "Columbus juga tahun bahwa Muslim dari pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara," papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli.


Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di Pantai Kuba. Selain itu, penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai peradabannya di benua Amerika jauh sebelum Barat tiba.


Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.


Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]
. (ar/rpk/amf) www.suaramedia.com
Lanjutkan Membaca ...

7 Agu 2011

Mengenal dan Memahami Manusia dalam ISLAM (bag. 8) Penutup

Post artikel ini adalah artikel ke 8 dari seri Mengenal dan Memahami Manusia di dalam Agama/Dien Islam. Artikel ini bersumber dari blog http://studikomprehensifislam.blogspot.com/2011/06/mengenal-manusia-bag-terakhir.html .Silahkan dibaca, semoga memberi manfaat buat anda.


========================


Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam kepada Rasulullah, kesejahteraan bagi Muslimin Muslimat

Pola Hidup Manusia Sepanjang Sejarah

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; adayang bersyukur dan ada pula yang kafir”, al-Insan:2-3.
Di dalam menyikapi nikmat yang Allah berikan kepadanya. manusia terpecah menjadi dua: ada yang bersyukur dan ada yang kafir. Orang-orang yang bersyukur itu adalah mu’min muttaqin. Mereka mempergunakan nikmat-nikmat itu untuk menunjang terpenuhinya kewajiban-kewajiban yang telah diperintahkan kepadanya.
Sedangkan manusia yang ingkar adalah orang-orang kafir. Orang yang kafir ini terbagi menjadi dua, yaitu (1) yang dengan jelas dan terang-terangan menyatakan kafir kepada Allah. Dan (2) yang menampakkan keimanan sedang dalam hatinya ingkar, mereka adalah orang-orang munafik.

1. Pola Hidup Orang Mu’min-Mutaqin

Mereka berjalan di atas petunjuk Allah shirathal mustaqim. Senantiasa melaksanakan dan menjaga syariat-syariat Allah, menegakkan shalat, menginfakkan hartanya di jalan Allah, mengimani kitab-kitab-Nya dan mengimani hari akhirat. Allah membimbing golongan ini karena ketaqwaannya di atas petunjuk-Nya dan memasukkannya ke dalam surga-Nya.
“Inilah al-Kitab yang tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menginfaqkan sebagian rizki yang dianugerahkan Allah kepadanya. dan mereka beriman kepada kitab yang telah diturunkan kepadamu dan kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelum kamu, serta mereka yakin akan kehidupan akhirat. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung”, al-Baqoroh:2-5.
Orang-orang mu’min mutaqin rela mengorbankan seluruh hidupnya (baik harta dan jiwa) untuk mencari keridhaan Allah.
“Di antara manusia ada orang yang mengorbankan jiwanya untuk mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”, al-Baqoroh:207.

2. Pola Hidup Orang Kafir

Orang-orang kafir menjalani hidupnya dengan menolak wahyu (petunjuk) Allah dan lebih memilih ideologi sesatnya, fastahabbul ‘amma ‘alal huda (41:17). Mereka adalah orang yang tuli, pekak dan bisu tidak mau mendengar peringatan.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka di tutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”, al-Baqoroh:6-7.


Mereka mengikuti jejak para penentang kebenaran, Iblis la’natullah, Namrud, Fira’un, Romawi, Abu Jahal, USA dan lain-lain dengan menyombongkan diri, menolak wahyu Allah dan membuat kerusakan dimuka bumi. Mereka senantiasa menentang Allah dengan membuat tandingan-tandingan yang mereka sembah (agung-agungkan) dengan penuh kecintaan. Karena kekafirannya itu, Allah menutup hati mereka, membutakan mata mereka, menggiring mereka di atas jalan yang sesat dan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam, satu tempat kembali yang sangat buruk.


“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah. Dan jika orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan Allah amat berat siksaannya (niscaya mereka menyesal), al-Baqoroh:165.

3. Pola Hidup Orang Munafik

Orang-orang munafik secara lahiriyah beriman kepada Allah, rasul-Nya dan hari akhirat. Keimanannya ia persaksikan dengan sebenar-benarnya, tetapi mereka bukanlah orang yang beriman. Golongan ini, hidup ditengah-tengah kaum mu’minin, Mereka jua mendengar wahyu-wahyu Allah disampaikan, namun karena hatinya berpenyakit, wahyu itu tidak bermanfaat sedikitpun. 
Orang-orang munafik ini tidak memiliki komitmen dan loyalitas yang jelas kepada Islam, sehingga mereka rela menukar hidayah Allah dengan kesesatan. Mereka tetap loyal kepada setan-setan mereka (musuh-musuh Islam), mengadakan makar untuk menghancurkan Islam. Pola hidup munafik ini dengan jelas diterangkan dalam Surah Al-Baqoroh, sebagai berikut:
“Di antara manusia ada orang yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir”, padahal mereka tidak beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman; padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati merka ada penyakit, lalu di tambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang membuat perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang yang telah beriman: “mereka menjawab: “Akan berimankan kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?”. Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak sadar. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka berkata: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”. Allah akan membalas olok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah yang memberi kesesatan dengan petunjuk, maka tidak beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”, al-Baqoroh:8-16.
Allah telah memberikan perumpamaan tantang pola hidup mereka itu, dalam ayat yang sangat indah:
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka,dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali ke jalan yang benar. Atau seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit disertai dengan gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinga dengan jari mereka, karena mendengar suara petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. Hampir-hampir kilat telah mnyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”, al-Baqoroh:17-20.
Betapa orang-orang munafik tidak dapat mengambil manfaat dari wahyu-wahyu Allah (hujan) yang senantiasa diturunkan, karena keragu-raguan yang ada dalam hatinya., Yang mereka tangkap hanyalah kerasnya suara guntur yang memekakkan telinganya dan kilatan petir yang seakan membutakan matanya, ia menutup telinga dengan telunjuknya, sehinggga tuli dan tidak mendengar peringatan Allah yang terkandung di dalamnya.


Golongan ini, beribadah kepada Allah berada di tepian, bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi. Sekiranya menguntungkan, maka ia tetap dalam kondisi itu, tetapi manakala ia pandang merugikan dirinya, maka ia mundur kebelakang. Mereka teronbang-ombing dalam keragu-raguan dan Allah masukkan mereka ke dalam neraka jahannam.


“Di antara menusia ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika dia memperoleh kebajikan tetaplah mereka adalah keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh sesuatu bencana berbaliklah ia kebelakang, Rugilah ia di dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata”, al-Hajj11.
Alhamdulillah Rabb al-'Alamin
Lanjutkan Membaca ...

195 Orang Masuk Islam di Kuwait selama Ramadhan 2011

the director
general of the committee,
 Jamal Al-Shatti
KUWAIT, Aug 6 (KUNA) -- 
Sebanyak 195 orang dari berbagai negara di Kuwait telah masuk Islam selama bulan suci Ramadhan ini, Islam Presentation Committee said here Saturday.


Mereka telah masuk ke agama Islam melalui kantor-kantor yang berbeda dari komite nasional, Jamal Al-Shatti mengatakan kepada KUNA.


Komite ini berharap dapat menerima lebih banyak lagi orang-orang yang bergabung ke agama Islam yang toleran selama bulan puasa Ramadhan, dia memambhkan. 


"Saat ini, tujuan kami adalah meningkatkan promosi islam di lokal dan internasional ,
dan melatih generas dari khotbah terkemuka yang melibatkan orang-orang yang baru masuk islam dan masyarakat  "tambahnya (akhir).


http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?id=2183793&Language=en
Lanjutkan Membaca ...

Thomas Webber, Pencari kebenaran yang menemukan Islam

Seperti kebanyakan kisah revert ke Islam cerita saya sederhana dari perspektif luar. Anak muda menemukan agama yang berbeda untuk keluarganya dan akhirnya memberitahu mereka dan beralih.


Namun, seperti banyak hal dalam hidup, itu adalah perjalanan dari sebuah perjalanan dan bukan mendapatkan ke tempat tujuan yang tampaknya paling sulit. Tentu saja dalam Islam perjalanan tidak akan lengkap sampai ditakdirkan Allah Ta'ala, namun, bukan kita mencapai tonggak sejarah di sepanjang jalan. Jadi aku akan menceritakan kisah hidup saya hingga sekarang dan harapan-harapan saya dan aspirasi untuk masa depan.


Aku lahir di Inggris, sebuah keluarga dari dua orang tua yang penuh kasih dan satu kakak laki-laki (Colin), segera akan diikuti oleh saudara kembarku (Linda) dan kemudian oleh dua saudara perempuan saya yang lain Melissa (yang meninggal saat saya masih kecil) dan adik bungsu Emily.


Aku tidak pernah dibaptis, sebagaimana ayah saya tidak percaya dalam menempatkan bayi yang tidak bisa menjadi objek, melalui suatu upacara keagamaan. Namun, ibuku akan mengirim kami untuk sebuah sekolah minggu Kristen untuk belajar tentang Kekristenan.


Juga, apa yang bisa saya katakan tentang itu? Sayangnya untuk ibuku, pikiran saya relatif cerdik
pada usia muda dan sebagai hasilnya Aku tidak pernah mengerti mengapa mencintai semua Tuhan yang kuat bisa membunuh Anaknya untuk mengampuni dosa kami.


This was surely not right when if He was so all powerful and all sins were against Him He could just have forgiven us all! Surely this is not what a loving God would do.
As the years drew on I disregarded what I was taught about God. Religious holidays became all about presents and time off to relax. I was lost but I didn’t know it. After all, these religious people would never be able to prove their religions like the sciences we were taught at school. To me they were just weak-minded or stupid.
As time went on I would continue to be successful at school and get good grades pleasing my parents, and everything was fine. It wasn’t until sometime after my 13th birthday that I would start to become religious.


Ini tentu saja tidak benar saat Dia begitu Maha Kuasa dan semua dosa bagi yang melawan Dia, dia bisa mengampuni kita semua! pasti ini bukanlah apa yang Tuhan mengasihi lakukan.
Seperti tahun-tahun tergambar saya diabaikan apa yang diajarkan apa yang diajarkan tentang Tuhan. Libur keagamaan menjadi hadiah dan waktu untuk bersantai. Aku tersesat tapi saya tidak tahu. Setelah semua ini, orang-orang yang religious tidak akan pernah dapat membuktikan agama mereka seperti Ilmu Pengetahuan yang diajarkan di sekolah. Bagi saya mereka hanya berpikiran lemah atau bodoh.


Seiring berjalannya waktu Saya akan terus sukses di sekolah dan mendapatkan nilai yang baik dan menyenangkan orang tua saya, dan semuanya baik-baik saja. Itu tidak sampai beberapa waktu setelah ulang tahun ke-13 saya bahwa saya akan mulai menjadi religious.


Ketika saya berkata religius, itu tidak berarti mempraktekan ajaran kristen. Tapi aku mulai berharap ke beberapa bentuk Tuhan bahwa saya akan berhasil dan mencapai semua hal yang aku butuhkan. Itu lebih suatu keyakinan untuk hal-hal yang tidak dapat saya rekayasa bagi diri saya.


Sebagaimana perkembangan apa yang saya pelajari disekolah tentang berbagai keyakinan, Budha kelihatannya sebagai sesuatu yang baik, karena disana tidak ada Tuhan dan itu adalah tentang menjadi orang yang baik, dan itu adalah suatu yang mendasar dari apa yang saya pelajari dari kristen.


Saat itu saya mulai berfikir bahwa agama hanyalah suatu hal yang akan membuat manusia memiliki moral. Saya terus melanjutkan untuk mencoba menjadi manusia yang baik tapi tidak dapat mengeluarkan saya dari keguncangan bahwa saya memiliki sesuatu yang hilang.


Setahun atau lebih sebelum saya lulus SMA, kakak saya menjadi seorag Kristen yang terlahir kembali. Sayangnya bagi saya seperti pengalaman yang negatif sebagaimana ia berusaha untuk meng-konversi saya ke agama nya dan saya tetap tidak dapat menerima bahwa yesus telah di bunuh untuk mengampuni dosa-dosa kami.


Saya menarik diri dari segala bentuk pemikiran tentang agama dari keluarga dan teman-teman
untuk menghindari perdebatan berkelanjutan dengan mereka dan juga untuk menghindari dicap aneh, (yang hanya satu dari jibes kejam sekarang saya sangat menyesal telah mendarat pada kakak saya.)


Jiwa pencarianku terus tertekan dan tersembunyi hingga setahun atau lebih. Dan kemudian terjadi serangan teroris pada World Trade Center. Pertama kali saya tidak mempercayai itu bisa terjadi. Berita berlanjut melaporkan kisah tentangnya, tapi tidak mempengaruhi saya secara khusus melanjutkan hidup saya. Ia tidak sampai laporan tentang Islam teroris, pembalasan terhadap Muslim dan serangan terhadap Afghanistan dan kemudian Irak yang saya mulai pertanyakan ke pemerintah saya dan AS. Hal ini pada akhirnya mendorong saya menuju untuk menemukan kebenaran Islam.


Saya tidak dapat mempercayai bahwa muslim dapat menjadi teroris dan yang bisa hanyalan kebencian dan pembunuh. Ini sangat aneh sehingga saya mengabaikan hal ini dan mungkin pikiran saya menjadi ingin belajar tentang agama ini untuk yang pertama kalinya.


Itu belum terjadi hingga saya sampai dapa tahun pertama dari kuliah tahun ke enam saat saya berteman dengan seorang muslim. Awalnya i tidak percaya Dia-she- akan menjadi teman saya sebagaimana dia berkata sedikit hingga saya mengenalnya. Pada pertemanan ini adalah bentuk jelas bahwa muslim bukanlah eksentrik atau orang gila dan nyatanya mereka orang yang nyata-nyata normal.


Kemudian saya mulai mempelajari Islam di Internet ketika tidak ada orang disekitar saya; Saya belum siap jika orang lain mengetahui bahwa saya mempelajari Islam. Saya mulai mempercayai apa yang saya baca namun masih sedikit bingun dan perjalanan pemahaman saya berjalan lambat.


Akhirnya, liburan musim panas datang dan aku berada di tepi keyakinan dalam Islam. Aku ingin mempercayai kebenaran itu tapi bagaimana aku bisa membuktikannya. Dari tahun saya nilai bagus
dan mencoba untuk menjadi sempurna di mata orangtuaku, aku benci menjadi salah.


Pada musim panas aku tidak bisa dengan mudah bertemu teman Muslim saya tapi begitu banyak yang ingin kutanyakan padanya. Kadang dia akan menelepon dan Saya akan bicara padanya beberapa jam mencoba untuk membangun keberanian untuk mengatakan padanya aku membutuhkan bantuannya.


Akhirnya aku berani menjelaskan kebingungan saya tentang agama dan tidak pernah bisa mengakui
Aku ingin menjadi seorang Muslim, saya tidak tahu dengan pasti bahwa ini adalah kehendak tidak ada seperti yang saya telah begitu banyak ketakutan dalam pikiran saya. Juga, akhirnya aku berhasil menceritakan dan ia memiliki hal-hal baik untuk dikatakan.


Jadi, aku sekarang yakin bahwa saya harus menjadi seorang Muslim namun bagaimana saya memberitahu orang-orang dan mencari tahu lebih banyak? aku belum dapat mengatakannya kepada keluarga saya, saya teringat kekejaman yang ditimbulkan ketika adik saya menjadi seorang Kristen. Aku takut aku akan menerima yang sama atau lebih buruk.


Setidaknya dia mengikuti agama dari negara saya dimana kami dibesarkan, dan tentunya ini akan memjadi berbeda bukan ? Perjalanan saya sejak titik ini menjadi bagian terberat. Bagaimana saya dapat menemukan lebih jika tidak dapat mengatakan kepada siapapun karena takut keluarga anda akan tahu ? Dan akhirnya dalam periode yang cukup lama saya secara perlahan berhasil curhat kepada teman dan keluarga.


saya memutuskan ber-syahadat pada ulang tahun ke 20, mengetahui jika saya tidak menetapkan tanggal maka itu tidak akan pernah terjadi. Jadi akhirpekan sebelum saya pergi ke konfrensi persatuan dan perdamaian global di London yang begitu berkesan. Saya menjadi tahu hari senin berikutnya saya akan menyatakan kesaksian iman tapi belum terjadi hingga menghabiskan sabtu malam di rumah teman kami dan saya pastinya akan mengatakan syahadat pada hari senin.


Malam itu aku berbaring untuk tidur dan aku dengan Adzan di kepalaku. Ini adalah suatu yang terbaik. Hari berikutnya Saya melihat orang-orang bersyahadat untuk diri mereka sendiri dan merindukan Senin yang akan datang.


Senin akhirnya datang dan akhirnya aku mengatakan Syahadat yang terasa aneh, sepertinya ini menjadi akhir. Saya tahu cerita terbaik memiliki awal, tengah dan akhir tetapi Anda akan menunggu sedikit lebih lama untuk akhirnya, tapi perjalanan ini masih belum selesai. Saya masih memiliki Al-Quran dan hadist untuk belajar dan banyak lagi selain itu.


http://www.islamreligion.com/articles/2136/
Lanjutkan Membaca ...