Dalam pembahasan masalah ini, pada group tersebut, kita diajak untuk menelaah dan mendefinisikan kata Mursyid berlandaskan kepada ayat-ayat Al Quran yang ke sahih annya tidak perlu kita ragukan. Berikut pendefinisian tentang makna dari Mursyid.
Definisi kata Mursyid
mursyid adalah isim fa'il (subjek) dari pekerjaan "rusydu" = BENAR (sesuai dengan Dien Allah).Ukuran RUSYDU adalah Dien Allah, karena mengacu kepada Al Quran Surat Al Baqarah ayat 255 :
لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ,
Tak ada KEBENCIAN dalam AL-DIEN. ikroha ( إِكْرَاهَ) diartikan kebencian karena merujuk kepada Al Quran Surat 9:33 dan, 61:9 yaitu penekanan pada kata "KARIHA" yang artinya bahwa ALLAH memerintahkan kepada kita bahwa TAK BOLEH ADA KEMUSYRIKAN (Silahkan buka ayat 9:33 dan 61:9 nya ya). Bentuk kalimat ini berupa khobariyah (kalimat berita) namun bermakna AMR (perintah). Perintah bagi siapa saja yang IMAN untuk menghapus kemustrikan dari muka bumi.قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ
Sungguh telah DIJELASKAN apa itu RUSYDU dan apa itu GHAYYI. Cara menghapuskan kemusyrikan dari muka bumi adalah dengan DAKWAH dalam rangka menjelaskan kepada manusia APA itu RUSYDU dan apa itu GHAYYI.فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ
Maka, siapa yang KAFIR kepada THAGHUT dan IMAN kpd ALLAH. Nah, disinilah jawabannya, RUSYDU itu adalah MENGKAFIRKAN THAGHUT dan MENGIMANI ALLAH, sebaliknya GHAYYI adalah MENGIMANI THAGHUT dan MENGKAFIRKAN ALLAH. dua sisi ini otomatis, artinya jika kita tak beriman kepada ALLAH maka otomatis kita IMAN kepada THAGHUT dan sebaliknya (sadar atau tidak sadar).
THAGHUT adalah segala sesuatu yang menetapkan HUKUM selain hukum ALLAH ( Al Quran Surat 4: 60-63), THAGHUT juga adalah PEMIMPIN ( Al Quran Surat 2:256).
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa MURSYID adalah pihak yang mengajak/menyeru/Mengajarkan kepada Mengkafiri Thagut dan Beriman kepada Allah SWT.
Jika kita mengaku beriman kepada ALLAH, tapi disisi lain kita tidak mengkafirkan THOGHUT maka itulah yang disebut dengan MUSYRIK (IKROHA FID DIEN).
Kriteria Mursyid
Untuk mengetahui kriteria mursyid, Allah memerintahkan kepada kita melalui Al Quran surat 21:51 untuk mencontoh Ibrahim AS. Juga ada rujukan pada Al Quran surat 72:14, dikatakan satu kriteria mursyid adalah mereka yang tetap tunduk patuh ( Aslama ) kepada Allah ketika banyak orang malah menyimpang.Al Quran surat 21:51,
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran [ RUSYDA /رُشْدَ
] sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan) nya.Al Quran surat 72:14,
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus [ RUSYDA / رَشَدًا
].
Jika dua ayat ini kita padukan maka kita akan menemukan ayat yang sesuai dengan konteks Nabi Ibrahim ketika beliau hidup ditengah2 sistem bathil (ketika banyak orang malah menyimpang), ayatnya ada pada Al Quran surat 60 ayat 4.].
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ لأسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami:
1. بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ
2. كَفَرْنَا بِكُمْ
3. وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
4. وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.2. كَفَرْنَا بِكُمْ
3. وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
4. وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
=================
Nabi Ibrahim telah mencontohkannya dengan 4 tahapan yang tersebut dalam ayat di atas, yaitu agar kita tetep tunduk patuh meskipun hidup dalam lingkungan bathil (salah satu kriteris mursyid). Caranya yaitu dengan Bara'ah.
Bara'ah adalah berlepas diri dari sistem bathil. Dalam ayat diatas, Allah mengajari kita tentang apa yang harus kita lakukan agar bensr-benar Bara'ah. Pada prakteknya urutan tahapan tersebut menjadi terbalik dari bawah keatas.
4. وَالْبَغْضَاءُ
3. وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
2. كَفَرْنَا بِكُمْ
1. بُرَآءُ مِنْكُمْ
=================
Tahapan Bara'ah
- وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
=> kebencian buat selama2nya sampai kamu beriman kepada Allah saja
Apa yang kita BENCI? Personalnya kah?
=> Tidak, bukan personalnya yang kita benci. Secara personal mereka adalah sama2 makhluq ALLAH yang harus kita bagi kasih-sayang kepada mereka.
Al Quran Surat 25 ayat 63 menjelaskan :
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا
Dan hamba-hamba ALLAH Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan SALAM.
Lalu, apa yang harus kita benci?
=> Yang kita benci adalah sistem yang mereka anut sebagai konsep mengatur hidup dan kehidupan. Konsep yang tidak merujuk kepada Al-Quran dan Al-Sunnah.
Al Quran Surat 4 ayat 140 menjelaskan,
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam.
Itulah BENCI yang dimaksud.
- وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
=> Menganggap bahwa orang2 yang mengusung sistem bathil untuk mengatur kehidupannya adalah musuh. Karena mereka musuh, maka perlakukanlah sebagai musuh. Bagaimana memperlakukan musuh?
>> Jangan ikuti langkah2nya (2:208)
- كَفَرْنَا بِكُمْ
Mengingkarinya, tidak menganggap benar ( QS 2:255).
- بُرَآءُ مِنْكُمْ
Berlepas diri, tidak menjalin kerja sama sedikitpun dengan pengusung sistem bathil (hijrah).
Sumber : Studi Komprehensif Islam
0 comments:
Posting Komentar